Friday 5 December 2014

Istana kecil dalam Tubuhmu

Sebelum kau membaca. entah siapapun "engkau" yang akan membaca.
Abaikan, jangan kau teruskan membaca. tidak akan pernah kau memahami dan mengerti sedikitpun tentag apa yang kau baca, cuma dan hanya DIA yang tahu arti kata demi kata yang aku ucap.


Istana kecil dalam Tubuhmu
"yang diperebutkan"

Istanamu yang berhasil aku rebut dari sekian banyak perebut.
Istanamu yang dulunya tertata apik nan rapi.
Namun terlihat sangat berbeda setelah kedatanganku di istanamu "dulu" 
Keindahan itu mulai memudar dan hilang, Istanamu bak gubuk reot ditengah persawahan  (ambruladul gk karuan).

Sekarang. "jika kau mengizinkan"
"iya aku izinkan" ujarmu saat aku memimpikan sebuah percakapan di antara kita.

Izinkan aku memasuki istanamu "lagi"...
aaaah masak kau hanya mempersilahkan saja,... tanpa membukakan pintu untukku????"

jika memang benar kau mempersilahkan aku masuk, apa tak seharusnya sebagai tuan rumah kau juga membukakan pintu untukku? yaaa.. mungkin sebagai tanda kalau kau benar-benar mengizinanku untuk masuk dan mengerjakan tugas-tugasku.. "Membenahi apapun saja yang perlu dibenahi"

Kau ragu akan pekerjaanku?, dan kau takut bukan perbaikan malah kerusakan yg lebih parah lagi yang akan kau dapat??
jika kau langsung yakin dengan pekerjaanku, itu tindakan yang sangat bodoh.

Ragulah. Ragukan aku atas pekerjaan yang hendak aku mulai.
dan suatu saat pasti akan kau nikmati hasil yang akan terasa sangat memuaskan atas pekerjaanku.. "aku yakin akan itu"

No comments: