Tuesday 27 October 2015

Hak[?] Atas skenario ”Mu”



Apa aku masih mempunyai (hak)? Atas skenario ”Mu”

Hak adalah segala sesuatu permintaan imbalan atas terwujudnya sesuatu yang telah di lakukan.
Hak kepada Allah?
Apakah kita sebagai manusia (makhluknya) mempunyai hak kepada Allah?
Kewajiban kita misalnya sholat, puasa dll sudah kita penuhi, lantas apa Allah mempunyai kewajiban atas makhluknya?
Pahala? Apa itu kewajiban bagi Allah?
Apa Allah berkewajiban memberikan pahala kepada makhluknya?
Pahala itu sebuah imbalan semata, bukan kewajiban. Terserah Allah ingin memberikan pahala atau pun tidak meskipun umatnya sudah melakukan kewajibanya sebagai umat. Jadi masuk surga bukan karena ketaatan manusia atau banyaknya pahala manusia, melainkan karena Rahmat Allah dan kemurahan allah.

Apakah Saya, Kamu, atau Manusia lainya pada hakikatnya mempunyai hak kepada Allah?
Allah tidak punya sama sekali kewajiban, allah Cuma mempunya hak kepada semua makhluknya. dan manusia tidak punya hak apa-apa kepada allah Cuma punya kewajiban kepadanya.
Hakekat manusia tidak sama sekali mempunyai hak
Hakekat seorang makhluk dengan makhluk berbeda-beda
Hakekat seorang burung berbeda dengan ular
Hakekat ular beda dengan hakekat ayam
Bahkan dirimu dengan dirimu itu berbeda, bagaimana tidak berbeda karna dirimu setiap hari memiliki Pengetahuan baru tentang dirimu, dirimu sekarang bukan dirimu yang kemarin karena yang berkembang adalah pemahamanmu,
Maka allah tidak berucap “Allahu kabir” walakin “allahu akbar”, lebih besar dinamis, selalu baru tentang pengetahuan kita tentang sesama, tentang alam, tentang semua ciptaanya, “tentang Allah”.
Tentang allah?
Allah itu siapa?
Apa kau bisa mengenal allah?
Kau tidak akan pernah bisa mengenal allah, Kecuali dia yang memperkenalkan dirinya. Allah mempermudah makhluknya dengan satu ucapan “sebut aku allah”.
Untuk  apa allah punya nama?
Untuk disapa, disapa siapa? Umatnya? Lantas jika umatnya dibunuh semua?
Sama halnya dengan yang terdapat dalam surat ash-sharh ayat;05
“fainna maal usri yusro”
karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Kenapa tuhan repot-repot memberikan kesulitan terlebih dahulu? kenapa tidak langsung dengan kemudahan?
Semua itu Dialektika dan kemesaraan yang Allah ciptakan kepada hambanya.
Semua Paradok-parapok yang tuhan ciptakan pada kehidupan yang penuh lika liku, hambatan, lipatan, spiral, penuh tikungan.
Jika kita bisa mengetahui dan memahami memang itu semua paradok paradok yang tuhan ciptakan di kehidupan agar manusia dan mahkluknya lebih mengenal dan bisa lebih bermesraan dengan tuhan, maka cobaan dan ujian itu terEliminir menjadi berkah, rasa syukur.
Kita akan lebih mudah dalam menghendel diri.


Tuhan, Semoga aku mengetahui secepatnya apa maksut dari skenario yang engkau buat di bulan suci ini dengan mengizinkan aku untuk melihat KHS kali ini.

No comments: