Tuesday 27 October 2015

Januari, 2015


APA KALIAN CUMA BISA BERTUTUR?
 
Mata ini tak sanggup menatap
Telinga ini tak sanggup mendengar
Hati menangis menyaksikan
Apa yang seharusnya aku lakukan?
Diam, marah, ataukah menghindar dari ini semua?
Oh, tuhan kenapa kau buat sekenario yang sama berhari-hari, meskipun aku yakin kau menginginkan sesuatu dari ini semua, tapi sampai kapan? Kau pasti bisa merubah dengan sekejap mata amarah menjadi senyuman.
Jadikan ucapan-ucapan yang tak sepantasnya di ucap menjadi takbir dan tasbihmu
Jadikan amarah menjadi kasih sayang seperti hari-hari kemarin

Dia yang selalu mengingatkanku, tapi sekarang kenapa dia tidak menggunakan kata-kata dia sendri untuk dirinya sendiri “Setahun dia Cuma sebulan bahkan kurang sebulan di rumah, usahakan untuk membahagiakanya”. ujarnya untukku saat aku melakukan tindakan yang tidak menyenangkan.
Dan dia yang setiap harinya memberi kebahagiaan kepadaku dan keluarga, sering bahkan setiap hari dia mengucap melalui tatapan mata ataupun di dalam sebuah komunikasi jarak jauh yang mengatakan “bahagiakan dia, jangan sesekali kau menyakiti hatinya, aku tidak ingin dengar bahwa dia sakit lagi, aku disini (perantauan) rela memeras keringat bahkan tanpa makan sekalipun untuk kalian semua disana”

MANA SEMUA ITU?
APA KALIAN CUMA BISA BERTUTUR?

Masa-masa seperti ini seharusnya sudah kalian habiskan 7-9 tahun yang lalu, sekarang kalian tinggal menikmati hari-hari tua kalian dan melihat anak-anak kalian mulai tumbuh, melihat mereka berusaha membahagiakan kalian dan mulai membangun masa depan mereka sendiri.
Januari, 2015

No comments: