Monday 21 December 2015

Part III-Terakhir Aku bisa menyapamu






PART III
Terakhir aku bisa menyapamu
Dengan seragam sekolah yang sama.


Teeeeg teeeeeng teeeeeeeng..
Bunyi bel yang terakhir aku dengar lengkap dengan canda teman sekelas.
Hari itu, hari dimana terakhir aku memakai seragam ini, aku selalu melewati kelasnya dengan harapan bisa bertemu bahkan menyapa dia untuk yang terakhir kali dengan seragam ini, dan akhirnya sampai detik terkahir aku mengenakan seragam ini aku tidak bisa bertemu dan menyapanya. Mungkin dia tidak mengerti tentang detik detik terakhir aku mengenakan seragam ini.

[singkatnya] aku bermasalah dengan sekolahan, dan dengan berbagai pertimbangan yang akhirnya aku harus keluar dari sekolahan ini atau tetap tinggal namun di kelas yang sama.
Dengan berbagai pertimbangan, jalan terbaik yaitu meninggalkan dan mencari sekolah baru untuk meneruskan amanat yang diberikan oleh orang tuaku untuk menimbah ilmu.
Dan semenjak kejadian itu, karena sekolahan yang baru jauh dari rumah, aku pun memutuskan untuk menempati rumah ibuku yang lama yang tak jauh dari daerah tempat sekolahanku.
***

Harum seragam baru, gerbang sekolah yang berbeda dengan seisinya yang terasa hambar. Namun harus aku lalui tanpa dia yang tercinta.
Sulit menjalani hari tanpanya lagi, walaupun kita hanya sebatas gebetan, tapi ternyata hal itu membuat kita menjadi lebih dekat. Berbulan-bulan ku nanti jawabannya untuk kesekian kalinya. Tapi ternyata jawaban itulah yang sudah dia tetapkan dan mungkin tak akan terganti, ingin hati untuk menyerah tapi sungguh baru kali ini aku menemukan sesosok wanita yang berbeda dengan wanita yang lain.
Semenjak seragam baruku, Sudah dua minggu aku tak bertemu dengan evi, bahkan aku tak berusaha menghubungi evi selama itu, bukanya tak ada waktu atau sudah jengah dengan sikap evi. aku sangat merindukanya, anya saja aku harus menahan diri. Cooling down. Dan juga aku harus meluangkan waktu untuk menjalin keakrabanku bersama teman-teman baruku.
Namun kemarin aku sempatkan menelepon. Namun tidak untuk mendengar suara evi yang kata orang “rasa rindu sedikit akan terobati jika mendengar suara orang yang dirindukan”, Aku malah menelepon Tari, salah seorang teman akrab evi yang juga kekasih temanku yang membantu saat aku ingin mengungkapkan perasaanku kepada evi.

Aku berharap dengan menghubungi Tari, aku bisa banyak bertanya tentang evi terlebih menitipkan salam untuk orang yang sangat aku rindukan, untuk orang yang tak pasti merindukanku..

No comments: