Monday 19 October 2015

Nabi Adam sebagai Manusia Pertama Dan Asal Mula Bahasa



Tulisan kali ini bermula dari pertanyaan salah seorang teman saya, Dia bertanya ...
Kenapa di muka bumi ini terdapat berbagai bahasa? Memicu pada “manusia pertama adalah Nabi Adam A.S”, jika benar Nabi Adam adalah manusia pertama apa tidak benar jika anak cucunya semestinya tidak akan jauh dari bahasa yang digunakan Nabi Adam?
Di sebuah obrolan kecil itu saya menjawab seadanya dengan minimnya pengetahuanku tentang apa yang dia tanyakan kepadaku, dan disini aku akan mencoba untuk memperjelas, menguatkan, dan pengurai dari jawaban singkatku.

Dari berbagai refrensi (buku, internet, diskusi panjang) yang telah aku baca, simak dan dengarkan.
Nabi Adam A.s manusia pertama
            Berdasarkan berbagai riwayat-riwayat dan tidak ada keraguan sedikitpun termasuk dalam al-qur’an bahwa seluruh manusia yang ada pada saat ini adalah berasal dari atau turunan dari Nabi Adam A.S dan dialah manusia pertama dari generasi ini.
Namun sebelum nabi adam, terdapat generasi bahkan beberapa generasi yang serupa dengan manusia yang di sebut “Insan atau Nisnas” tetapi para ahli tidak memiliki informasi detil, tipologi, personal dan model kehidupan mereka. Diperkuat dengan penemuan fosil-fosil skeleton (tengkorak) dan ditaksir berdasarkan kriteria-kriteria ilmiah, diperkirakan lima ratus ribu tahun yang lalu sedangkan sejarah kemunculan adam tidak terlalu lama dan ditaksir kurang lebih 7000 tahun yang lalu. Dan Anehnya, salah satu ulama’ kontemporer mengatakan “Disini juga terdapat kemungkinan lain bahwa anak-anak adam menikah dengan manusia-manusia yang tersisa dari generasi sebelum nabi adam karena sesuai riwayat adam yang bukanlah manusia pertama yang hidup dimuka bumi”. Dengan melihat beberapa indikasi bukan mustahil bahwa saat penciptaan adam terdapat orang-orang dari generasi sebelumnya masih tersisa dan tengah mengalami kepunahan.
“kalian mengira bahwa allah tidak menciptakan manusia lain selain kalian, bahkan (allah SWT) menciptakan ribuan adam dimana kalian adalah generasi terakhir adam (lainya)” Syaikh Shauq dalam kitab tauhid
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada manusia sebelum penciptaan adam dan setelah adam diciptakan kemudian malaikat sujud kepadanya. Hanya saja dalam al-qur’an tidak menyebutkan secara tegas tentang proses kemunculan dimuka bumi. al-qur’an hanya menegaskan bahwa generasi yang ada sampai saat ini berasal dari ayah dan ibu yang berujung pada satu ayah (nabi adam) dan satu ibu (hawa).


Berbagai bahasa di muka bumi.
Beberapa abad para ilmuan, para ahli memperdebatkan Asal Muasal Bahasa pada spesies manusia, namun sampai sekarang tidak ada kesepakatan umum mengenai kapan umur bahasa manusia secara pasti, para ilmuan beranggapan bahwa tidak ada yang namanya “teori asal muasal bahasa” dikarenakan bahsa bukanlah sebuah adaptasi terpisah tapi sebuah aspek internal yang lebih luas (Kultur simbolis manusia secara keseluruhan). Beberapa ilmuan mencoba menjelaskan bahasa secara independen dalam konteks yang luas ini GAGAL karena mereka menangani masalah tanpa solusi.
“Kebohongan dan jenis-jenisnya, diturunkan dalam bahasa... Memberikan permasalahan terhadap masyarakat yang strukturnya dibangun oleh bahasa,                                                Yang dinamakan semua masyarakat manusia. Oleh karena itu,                                                  saya beralasan bahwa jika semua kata ada maka diperlukan membentuk firman, dan bahwa firman dibentuk oleh persamaan liturgi”
-Roy Rappaport, 1979. Ecology, Meaning and Religion, pp.210-11.

Pemikiran ini didukung, merujuk bahwa bicara itu gampang seperti halnya sebuah halusinasi digital, mereka secara interisik tidak dapat di andalkan. Sama halnya jika satu kelompok kera yang pandai mencoba menggunakan kata kata dalam alam liar mereka akan membawa suatu keyakinan (vokalisasi primata yang memang membawa keyakinan yaitu yang mereka benar benar gunakan Dan tidak seperti perkataan, mereka ekspresikan secara emosional, bermakna interisik dan dapat dipercaya karena mereka relatif dan sulit dipalsukan).

Saya tidak dapat meragukan bahwa bahasa berasal dari imitasi dan modifikasi,                dibantu oleh isyarat dan gerakan, terhadap berbagai suara alan, suara binatang lainya,         dan teriakan naluriah manusia sendiri.
“Charles Darwin, 1871. The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Asal Muasal bahas tidak dapat diperdebatkan karena sebuah bahasa itu terbentuk dengan sendirinya sama hanya sebuah halusinasi, yang dipengaruhi alam sekitar, hewan, tumbuhan dll.
Jadi, jika saya bertemu dengan teman saya yang menanyakan hal ini, saya akan lebih leluasa dengan berbagai refrensi yang saya dapatkan.
Apa pernah kita tahu kapan isyarat “mengangguk” berarti iya, setuju atau sepakat?
Apa pernah kita tahu kapan kata “aku” berarti mengatakan kepada diri kita sendiri?
“Beragamnya bahasa bukan karena sebuah keturunan, ragam bahasa terbentuk oleh beberapa faktor yang sudah jelas di atas dan yang paling utama adalah keyakinan dan kesepakatan dalam menentukna sebuah bahasa atau simbol.”

No comments: